Peranan Gaya Hidup terhadap Sakit Kencing Manis Oleh: Deny Yuliansyah, S.Gz.
Pengaturan diet dalam mengendalikan gula darahv merupakan keharusan, dengan diet asupan makanan dapat diatur dan disesuaikan dengan kondisi tubuh maupun biokimia darah. Langkah-langkah lain yang perlu juga dilakukan oleh penderita adalah olahraga secara teratur dan terukur. Kecuali perlu menyesuaikan keadaan komplikasi penyakit, akitifitas dan olah raga minimal 30 menit per hari dapat menurunkan berat badan secara sehat, aman dan rasional. Dengan olahraga dapat memobilisasi penggunaan simpanan lemak tubuh sekitar 200 kalori juga untuk membiasakan jantung bekerja keras untuk berkontraksi guna menyesuaikan jika stimulasi dari luar datang secara tiba-tiba agar mampu di respon secara positif sehingga terhindar dari serangan jantung. Olah raga selama itu juga akan meng-eliminasi (mengurangi) dan menghindari terbentuknya penimbunan asam laktat yang sering terjadi akibat metabolisme secara an-aerrob (tampa oksigen). Olah raga juga dapat memperbaiki mekanisme kerja dan sensitifitas (kepekaan) organ di dalam tubuh khususnya pancreas, insulin dan reseptor insulin pada permukaan sel, serta pembuluh darah agar tetap sehat dan terpelihara fungsi dan mekanisme kerjanya sebagai komponen penting dalam transport glukosa dalam sel. Olahraga secara teratur dan terukur seperti senam oerobik, bersepeda, berjalan cepat, berlari kecil dan berenang juga dapat mengurangi kandungan lemak jaringan sehingga dapat mengurangi risiko diabetes mellitus, penyakit jantung, otak dan pembuluh darah, hipertensi, ginjal yang diduga penyebab jangka panjangnya adanya kesalahan lemak dalam darah (dislipidemia) sehingga menjadi mesin pembunuh saat ini. Olahraga seperti itu diduga dapat memperbaiki keadaan kolesterol darah dengan jalan menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, LDL kolesterol sebagai pemicu penyempitan dan dapat meningkatkan HDL kolesterol sebagai pencegah penyempitan pembuluh darah. Upaya lain yang tidak kalah penting dalam menjaga kesehatan secara umum adalah dengan membagi waktu istirahat yang cukup. Langkah ini penting untuk mengurangi ketegangan organ-organ tubuh seperti pembuluh darah dan organ-organ lain agar terhindar dari stress. Tidur sekitar 8 jam sehari adalah upaya yang bijaksana dalam menjaga kesehatan dan relaksasi tubuh. Banyak indikasi menunjukan bahwa pada penderita diabetes metabolisme glukosa yang terganggu menimbulkan kelebihan radikal bebas yang memegang peranan penting pada terjadinya komplikasi lambat, hal ini merugikan secara kronis pada mata, ginjal pembulu darah dan system syaraf. Pencegahan dan pengobatan pada keadaan ini dianjurkan untuk mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan sebagai sumber antioksidan seperti vitamin A, C dan E. Banyak indikasi menyebutkan bahwa berkurangnya sencitifitas pembuluh darah perifer dalam proses saat zat gizi melintasi pembuluh darah agar sampai ke sel dipengaruhi oleh pengerasan pembuluh darah. Pengerasan terjadi salah satunya di sebabkan oleh nicotine rokok yang tertelan. Oleh karena itu berhentilah merokok karena rokok adalah salah satu factor risiko penyebab timbulnya segala macam penyakit. Bagi semua penderita khusus pada penyakit komplikasi seperti decompensasi jantung, hipertensi dan penyakit lain yang memerlukan penyesuaian tindakan pengobatan dengan asupan makanan. Mengetahui interaksi penggunaan obat dengan makanan sangat diperlukan untuk menghindari memburuknya keadaan, oleh karena itu sebaiknya anda diskusikan masalah anda tersebut dengan ahli gizi yang ada di rumah sakit maupun puskesmas sehingga tujuan pengobatan diperoleh secara maksimal. Penguanaan obat-obat penurun berat badan yang mekanisme kerjanya belum diketahui dengan pasti juga perlu diwaspadai. Hal ini untuk menghindari terjadinya efek samping obat maupun efek samping prosses yang dapat mengganggu keseimbangan biokima darah, apalah artinya penurunan berat badan sementara keseimbangan biokimia darah terjadi ketimpangan bahkan berisiko terjadinya penyakit peradangan hati. Pengunaan obat penurun berat badan baik herbal maupun kimiawi saat ini mempunyai mekanisme kerja yang tidak jauh berbeda diantaranya adalah : 1). Menurunkan nafsu makan dengan mempengaruhi sistem syaraf. Jika ini terjadi berarti anda telah mengubah suatu yang baik menjadi tidak baik. Adalah sangat bijaksana jika anda berupaya untuk mengendalikan nafsu makan tersebut dengan akal bukan dengan obat, 2). mencegah penyerapan zat gizi di usus (dapat merusak usus dan ber-efek pada peningkatan asam laktat), jika ini terjadi berarti anda telah melakukan perbuatan mubazir. Anda makan tetapi makanan itu tidak dimanfaatkan oleh tubuh melainkan anda buang menjadi kotoran. Sangat bijaksana jika anda merencanakan diet agar sesuai dengan kebutuhan dan aman bagi kesehatan, 3). Memelihara dan memperbaiki serta meningkatkan metabolisme dalam tubuh. Dengan makanan sehat dan gizi seimbang semua ini akan dicapai tampa obat-obatan. Untuk memperbaiki kelainan metabolisme salah satunya adalah menjamin asupan vitamin dan mineral mencukupi. Semua itu dapat diperoleh dengan makan beranekaragam sayuran dan buah-buahan, 4). meningkatkan pengeluaran hasil metabolisme melalui ginjal (diuretic) dapat membebankan kerja ginjal yang semakin bertambahnya umur semakin menurun kemampuan kerjanya. Ini merupakan salah satu cara mengatasi penyakit tertentu. Jika metabolisme dalam tubuh tidak dapat diperbaiki, untuk mengurangi gejala biasanya adalah mengeluarkan. Untuk kebijakan ini tetap berisiko pada penyakit ginjal. Efek samping obat tertentu juga perlu di waspadai karena dapat menekan produksi insulin oleh pancreas seperti pengunaan obat-obat hipertensi dan gagal jantung pada kasus komplikasi misalnya diuretika derivat thiazida (hidroclorthiazida / HCT, klortalidon, mefrusida, indapamida, xipamida /Diurexan, klorpamida) dan diuretika lingkungan (furosemida, bumetamida dan etakrinat), juga hormon-hormon kortikoida, tiroksin, estrogen (pil anti hamil), adrenalin dan glukagon, rifampisin dan obat antiepilepsi fenitoin dapat memperkuat perombakan obat sulfonilurea (obat perangsang produksi insulin) melalui induksi enzim yang dapat menurunkan kadar dan daya kerjanya dalam darah sehingga kadar glukosa dalam darah meningkat, untuk itu perlu penyesuaian asupan makanan agar keadaan gula darah tidak semakin tinggi. Efek samping lain dari obat dapat memberatkan fungsi hati dalam meng-in-aktipkan zat aktif (detoksifikasi) dan fungsi ginjal dalam pengeluaran (ekskresi) dimana pada kondisi penuaan kemampuan kerja kedua organ tersebut semakin menurun dan efek samping prosses yang dapat memperburuk kondisi biokimia dalam darah anda. Oleh kerena itu carilah pengetahuan sebanyak-banyaknya berhubungan dengan masalah yang anda hadapi dan berbuatlah dengan pengetahuan itu untuk mencegah dan mengobati segala macam kesusahan anda. Anda akan dapat sembuh bukan karena petugas yang membantu anda, tetapi karena Allah dan karena kegigihan usaha anda untuk sembuh. Janganlah berharap banyak kepada pertolongan orang lain, tapi berharap lah anda akan pertolongan Allah dan pertolongan diri anda sendiri. Sebagai kesimpulan akhir dari tulisan ini adalah melalui program pola hidup bersih dan sehat (PHBS) anda akan sehat, dengan menjaga makanan anda akan kuat, dengan menjaga aktifitas yang teratur dan terukur anda akan bugar, dan dengan menjaga waktu istirahat anda akan mantap. Mudahan kita semua akan selalu sehat jasmani dan rohani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar